Majelis Hukama Muslimin (MHM) bersama United Nations Environment Programme (UNEP) mengundang organisasi berbasis agama dan masyarakat sipil, serta tokoh agama dan komunitas untuk berpartisipasi di Paviliun Iman pada konferensi Conference of The Parties 28 (COP28). Acara ini akan diselenggarakan mulai 30 November hingga 12 Desember 2023 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
COP28 adalah pengambil keputusan tertinggi dari United Nations Framework Convention on Climate Change yang diresmikan dan ditandatangani tahun 1992 saat KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brazil. COP28 dibentuk dengan tujuan membangun upaya bersama pihak konferensi dalam mengatasi perubahan iklim.
Sementara United Nations Environment Programme (UNEP), didirikan pada tahun 1972. Ini merupakan organisasi utama PBB di bidang lingkungan hidup. Mereka melakukan pemantauan dan penelitian secara ilmiah pada tingkat global dan regional serta memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah.
MHM akan menjadi tuan rumah Paviliun Iman yang pertama sebagai rangkaian menuju konferensi perubahan iklim PBB. Ini akan menjadi pusat keterlibatan tokoh agama dalam mengambil langkah-langkah yang lebih ambisius dan efektif dalam menghadapi krisis perubahan iklim. Forum Pavilion Iman ini akan menyediakan platform untuk kemitraan dan diskusi tentang cara mengatasi tantangan global termasuk keadilan lingkungan.
“Paviliun Iman adalah momen bagi umat manusia – dengan peserta yang mewakili berbagai agama, latar belakang, dan generasi – untuk bersatu dalam tujuan yang sama: menyelamatkan masa depan umat manusia, planet kita. Kami berharap dapat menerima EOIs untuk bergabung dengan rangkaian program yang kaya di Paviliun, yang akan memanfaatkan kekuatan dan kebijaksanaan agama, pemimpin agama, dan organisasi berbasis agama untuk mengejar keberlanjutan,” terang Sekjen MHM Kinselor Mohamed Abdelsalam di Dubai, Rabu (19/7/2023).
“Paviliun Iman dimungkinkan terselenggara karena kepemimpinan visioner UEA, dan dedikasi serta dorongan Kepresidenan UEA COP28 di bawah kepemimpinan Dr. Sultan Ahmed Al Jaber. Forum ini sangat penting mengingat Global Stocktake (GST) pertama dari Perjanjian Paris dan penyertaan semua suara dan masyarakat dalam menanggapi krisis iklim,” tambah Abdelsalam.
GST – momen penting yang berlangsung selama COP28 – akan memberikan evaluasi komprehensif atas kemajuan yang dicapai selama lima tahun terakhir dalam membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius.
Mereka yang tertarik untuk menyelenggarakan sesi di Paviliun Iman UEA COP28 diundang untuk melengkapi formulir Pernyataan Minat di https://faithatcop28.com/ sebelum 1 Agustus 2023.
Sesi yang diusulkan harus mencakup prioritas tematik global COP28 – prioritas dan posisi regional; keterlibatan pemuda, perempuan, dan masyarakat adat; dan the South-South and Triangular Cooperation.